09 September, 2012

,

Tips Pemasaran dan Pengelolaan Pelanggan Bisnis Fotografi


Dalam posting kali ini fotopreneur mencoba menyajikan, tips sederhana dalam memulai bisnis fotografi, namun lebih ditekankan dalam penerapan strategi bisnis bukan dalam hal teknis fotografi itu sendiri. Hal tersebut kami rangkum dalam 3 langkah awal, antara lain:


1. Segmentasi pelanggan.
Untuk tahap awal usaha fotografi, biasanya banyak orang memulai dari segmen pelanggan retail, seperti terima jasa foto studio, wedding, prewedding di lingkungan tempat tinggal, dst... itu berarti kita memilih segmen konsumen dengan daya beli rendah, dan dijadikan sumber pendapatan utama. Pada fotografer yang lebih mapan, biasanya sudah naik kelas, ke foto-stok, foto model, foto wedding dan prewed untuk digedung dan kalangan menengah, dll... Sedangkan untuk segmen atas, biasanya menyediakan jasa, foto korporat, foto produk, foto kalender, dan lain sebagainya. Silahkan tentukan mana yang paling cocok untuk anda, semakin spesifik semakin baik, misalnya akan memotret segmen menengah ke bawah, khusus foto bayi dan anak, atau khusus foto keluarga di studio, dsb. Tujuan dari segmentasi yang lebih spesifik, adalah agar anda bisa membaca letak kemampuan anda, dan pasar mana yang pas untuk digeluti. Hal ini bukan suatu hal yang tetap, artinya suatu saat nanti Anda akan mencoba juga segmen lain yang juga menarik, pilih yang baik menurut analisa anda disesuaikan dengan kondisi pasar di lokasi Anda!
2. Memilih Media Publikasi
Memilih media publikasi, berarti kita membicarakan mengenai metode dan media yang digunakan untuk menjawab pertanyaan; "Bagaimana cara membeli Jasa Fotografi anda?". Marketing lebih ditujukan kepada segmen pasar yang belum kenal, belum tahu dan belum perlu dengan jasa Anda, Banyak fotografer suka PAMER FOTO di facebook atau mengikuti pameran foto di tempat umum atau bisa juga membagikan kartu nama di berbagai acara yang ramai di kunjungi orang, suka hadir dan meliput acara acara kondangan dan sebagainya. Semua keputusan memilih media publikasi, akan menentukan juga biaya yang akan dikeluarkan. Semakin sedikit media publikasi, akan semakin sedikit pula peluang mendapatkan klien, dan semakin banyak tentunya akan semakin banyak pula peluang mendapatkan order, tapi jangan lupa, biaya yang timbul juga akan mengikuti cara anda menjual. Pilih biaya yang paling murah namun punya hasil paling efektif!.
Contoh media publikasi yang murah namun efektif: facebook, flickr, twitter, direktori wedding photography, microstock website, atau mungkin blog atau website pribadi dan lain sebagainya. Namun anda harus kreatif melakukan pemantauan, dan aktif "menyapa" calon-calon pelanggan anda dengan ramah dan santun, supaya mereka selalu "ingat" dengan anda. Penjualan via media lain, seperti iklan koran, iklan majalah, membuat brosur, membuat mini-portfolio, dsb, bisa menjadi pelengkap dan membantu anda untuk mendapatkan pelanggan, dan meningkatkan penjualan, namun pastikan bahwa media lain ini, cukup murah, dan merupakan salah satu bagian dari proses mendapatkan pelanggan, dimana tujuan utamanya adalah memastikan bahwa pelanggan yang tertarik, dan berakhir dengan menandatangani kontrak dengan kita.
3. Memelihara hubungan dengan pelanggan.
Setiap pelanggan adalah sebuah potensi pendapatan di masa depan.Dalam memelihara hubungan baik dengan pelanggan, banyak cara dan metode yang unik, dan jelas bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah menjaga hubungan jangka panjang, bisa dengan melalui repeat-order, atau mendatangkan klien baru. Tetap menjaga hubungan dengan pelanggan melalui, email, sosial media, kartu ucapan selamat hari raya, serta tidak lupa untuk mengundang mereka dalam acara acara pembukaan atau perkenalan produk baru.
Memelihara nomor telepon, email, alamat tempat tinggal, alamat kantor dan informasi penting dan personal lainnya secara rutin, dan nomor telepon anda sendiri tidak berubah karena pulsa habis dan kedaluarsa, broadcast pemberitahuan kepada pelanggan Anda apabila Anda mengganti nomor telepon Anda. Menyimpan foto-foto candid dan personal pelanggan, dan mencetak kartu ucapan selamat, lengkap dengan nama dan nomor telepon anda, sebagai bonus KEJUTAN hadiah ulang tahun, yang tidak pernah mereka duga, karena mereka tidak pernah menerima foto-foto tersebut dalam proyek yang anda kerjakan untuk mereka. Ini, jarang sekali dilakukan oleh fotografer, karena mereka cukup murah hati menyerahkan semua karya fotonya tanpa pernah memperkirakan potensi foto-foto tersebut sebagai sebuah jalinan persahabatan!
Hal lain yang bisa kita lakukan untik meninggalkan jejak dan identitas, seperti nama dan nomor telepon anda pada halaman belakang album atau tepi bingkai foto kanvas, atau berpartisipasi pada berbagai kegiatan sosial lain, dengan membagikan kartu nama pada acara acara resepsi pernikahan, undangan ulang tahun, dan berbagai kegiatan lainnya yang mungkin diikuti oleh pelanggan, atau oleh calon pelanggan anda. Menghadiri acara di sekolah, kampus, seminar atau berbagai kegiatan keramaian lain yang di ikuti juga oleh pelanggan, sehingga jaringan sosial anda akan semakin luas, dan ajarkan hal ini kepada karyawan anda juga, supaya mereka bisa lebih berkembang lagi menjadi mitra kerja Anda yang terpercaya.
Summary
Ketiga poin di atas, adalah langkah sederhana yang harus di kelola dan dikerjakan secara berkelanjutan. Semakin rajin kita mengelolanya, semakin baik kinerjanya. Karena setiap langkah akan membutuhkan biaya, dan biaya terbaik adalah ketika biaya tersebut menghasilkan kinerja yang paling besar!
Publisher: fotopreneur - 12:07 AM

08 September, 2012

,

Tips Menjadi Fotografer Freelance


Ada masa dimana seorang pencinta fotografi mulai mendapatkan hasil dari kamera digitalnya dan mulai bingung menentukan arah, apakah tetap mempertahankan pekerjaan atau kegiatan awal mereka? ataukah serius menekuni bidang usaha fotografi? Jawabannya yang paling bijak, mungkin adalah menjadi seorang fotografer lepas atau bahasa keren-nya freelance photographer.

Dalam era teknologi saat ini seseorang dapat dengan mudah menjadi photographer freelance, maksud kami disini, ada ribuan desainer, webmaster, editor ataupun redaktur yang membutuhkan berbagai macam foto untuk melengkapi artikel, web, brosur atau bahkan tabloid yang mereka terbitkan. Dan tidak semua dari mereka memiliki sumber daya manusia, materi ataupun waktu yang cukup untuk mencari sendiri foto tersebut. Anda mulai mencium peluang bukan?, berikut tips dari fotopreneur :)

Tips pertama, mulai membuat website portofolio, menempatkan portofolio terbaik Anda di Flickr, dan memasarkan  karya terbaik Anda melalui akun sosial network pribadi, merupakan langkah awal yang tepat. Yang perlu diingat disini adalah portofolio photography harus dikaitkan dengan personal brand Anda. Seorang fotografer freelance harus tau siapa diri saya? dan ke arah mana fotografi saya melangkah?. Artinya website ataupun blog Anda harus merepresentasikan personal Anda, keahlian Anda, fokus dan spesialisasi bidang fotografi Anda. Dengan begitu secara tidak langsung akan ter-edukasi positif kepada calon klien, apakah Anda seorang fotografer yang mereka cari atau tidak!

Tiap fotografer memilliki gaya (taste) mereka sendiri, dan begitu juga dengan klien Anda. Pastikan bahwa Anda-lah sang fotografer yang mereka cari pilih untuk merekam hari istimewa klien (semisal Anda freelance sebagai fotografer wedding) miliki estetika atau taste foto yang diminati banyak orang dan tetap update dengan perkembangan dunia fotografi, supaya taste Anda tidak ketinggalan jaman. Hal inilah dapat memenangkan jasa Anda dari persaingan, seorang klien bisa saja datang kepada Anda, dan berkata "saya suka gaya foto Anda", tanpa mempedulikan tawaran dari penyedia jasa fotografi lainnya.

Tips kedua, Banyak fotografer freelance mempublikasikan hasil karyanya kedalam website atau blog dengan tampilan interface yang cantik dan memukau, namun melupakan fungsi search engine dalam tiap foto mereka. Hal ini menyebabkan pencari foto kesulitan menemukan nama sang fotografer diantara pilihan stock foto yang muncul di 10 besar google. Carilah seorang teman yang advance dengan SEO, mintalah tips bagaimana mempublikasikan metadata, tags, exif data pada foto Anda supaya search engine friendly, sebelum Anda publikasikan ke website/blog.

Tips ketiga, Pertimbangkan Tarif! Bagi pemula, jangan terlalu tinggi menentukan ‘tarif’ melihat pengalaman yang belum memadai baik itu jasa fotografi ataupun harga karya foto Anda. Anda bisa bertahap meningkatkan angka sesuai dengan kualitas yang Anda berikan. Setiap klien Anda pasti tahu  menggunakan seorang fotografer freelance untuk mengerjakan photoshoot akan mengambil biaya lebih sedikit karena mereka bekerja untuk diri mereka sendiri, dan bukan untuk sebuah studio foto. Jadi pasanglah tarif yang reasonable, pantas dan layak.
salam fotopreneur!
Publisher: fotopreneur - 11:36 PM
,

Jual Foto Instagram Kamu

Instacanvas adalah layanan dimana para pengguna Instagram bisa memiliki galeri sendiri yang berisikan karya foto Instagramnya, dan menjualnya dalam bentuk cetakan di atas kanvas berkualitas. Semua mereka yang urus dan kita diasumsikan sebagai artist (seniman) mendapat keuntungan kurang lebih 20 persen dari hasil penjualan setiap karya, kita. Harganya untuk satu foto berkisar antara 39 sampai 79 dolar AS tergantung ukuran cetakannya. Itu belum ongkos kirim ya, tenang saja tim ahli dari instacanas yang akan meng-handle semuanya :D
http://instacanv.as/
Matt Munson dan kawan-kawannya di tim Instacanvas terpikirkan untuk memanfaatkan popularitas layanan berbagi foto Instagram yang sangat populer (dibeli oleh Facebook). Mereka lalu menyebut karya-karya foto Instagram itu sebagai sebuah karya seni lalu mengajak para Instagramer membuka galeri di situs mereka untuk menjual karya-karya seni itu.
Supaya tidak terkesan "gampangan", mereka lalu membuka pendaftaran bagi yang tertarik membuka galerinya sendiri. Lalu mereka menggunakan strategi viral dimana kita diminta mengundang sebanyak mungkin teman lewat layanan jejaring sosial untuk memberi dukungan agar galeri kita bisa segera dibuka.
Bagaimana bisa foto yang kita publish melalui instagram dengan ukuran resolusi kecil, mampu dicetak sempurna pada ukuran yang lumaya besar? Tentu unsur teknologi juga berperan. Mereka mengklaim memiliki teknologi yang memungkinkan mencetak foto Instagram menjadi ukuran yang terbesar sekitar 50 sentimeter dengan tetap menjaga kualitas (Wow!!). Jenis kanvasnya pun mereka digdayakan sebagai kanvas berkualitas musium!
Seperti tujuan blog fotopreneur ini dibuat, Anda memiliki kamera digital dengan berbagai fiturnya. Tidak ada salahnya Anda mencoba peluang ini! uplod portofolio terbaik Anda pada instagram, (tidak harus menggunakan iphone atau android phone, sah sah saja kok!) Pastikan benar-benar koleksi terbaik Anda yang Anda publish. Maksimalkan akun instagram Anda dengan memiliki banyak follower, dan gunakan hastag yang dapat membantu men-tenarkan posting Anda.
http://www.photo-collective.com

Ada sebuah situs yaitu statigram, dapat membantu mempopulerkan akun Anda di Instagram. Buatlah akun di staticgram kemudian Anda dapat menjumpai statistik dari akun instagram Anda! menemukan hastag populer yang sering digunakan pengguna instagram di seluruh dunia, mengetahui jenis filter apa yang paling banyak disukai, mengetahui kapan waktu terbaik Anda melakukan posting di instagram, and many more. Tertarik?? Mari kita coba!
Publisher: fotopreneur - 11:21 PM
 

 

Our Leading Clients

Awesome people who trust us